Rabu, 01 Januari 2014

Serasa Mati Suri


Bertahan di setumpuk kayu lapuk..
Terkatung-katung seperti sebuah patung..
Diorama terbentuk mengukir sebentuk bayang..
Perasaan terdalam tak mampu menggambarkannya..
Hanya saja sisa hidup sering meniupkan angin syahdu..
Gemetar seluruh raga jika harus menyerah..
Batu harus tetap sekeras itu..
Menghalau terjangan air bah..
Memecah kerasnya ombak lautan..
Lihatlah diujung sana..
Sekeping biji tumbuh dibalik lapuknya kayu..
Tunasnya tegas keras menantang..
Ada harapan lain yang ditawarkan..
Hati kini hidup dari jiwa yang sempat mati..
Jelmaan semangat tak pernah padam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan meninggalkan komentar anda..
Pasti sangat membangun untuk perbaikan blog ini..

Pemuda, Pembangunan, dan Kemerdekaan

Potensi Pemuda Sang Proklamator, Soekarno, begitu menekankan pentingnya peran pemuda. Ungkapannya yang biasa diulang oleh kita sekarang “ ...