Senin, 20 Januari 2014

Hegemoni Besar dalam Sejarah Bani Israel, The New World Order?


Sore yang cerah untuk menggores beberapa baris tulisan. Sebuah topik yang menarik untuk dikupas oleh pikiran saya sendiri dalam tiap perenungan adalah terkait dengan konspirasi dunia adikuasa seperti Amerika, Inggris, Israel, Korsel, China, dan lain sebagainya. Walaupun sebenarnya saya masih awam dan ingin terus belajar. Saya selalu membayangkan dahulu pada periode sebelum tahun 1990-an, Inggris berhasil mendominasi dunia dengan berbagai hegemoninya. Kemudian tahun setelah periode itu hingga kini, Amerika mengambil alih peran penting dengan mata uang Dollar-nya. Kini, negeri Paman Sam mulai goyah. Seberapa kuat pun Amerika bertahan, dia hanya boneka dari sebuah negara yang memiliki territorial lebih kecil, yaitu Israel. Negeri ini yang dikatakan oleh para pakar akhir zaman semacam Syekh Imron Hussein sebagai pendominasi dunia setelah masa kejayaan Inggris dan Amerika. Negeri ini memang kecil, malah awalnya mereka tidak punya wilayah, namun dengan mudahnya mereka mengakuisisi teritorial negara semacam Palestina. Mereka percaya wilayah yang mereka rebut merupakan bagian dari janji yang diberikan dalam kitab suci agama Yahudi. Ya, mereka memang berasal dari keturunan kaum Yahudi. Namun tentu saja kaum itu sekarang sudah tidak membawa risalah yang sejalan dengan Nabi-NabiAlaihissalam dari bangsa Yahudi seperti Musa, Isa, Daud, Sulaiman, Yakub, Yahya, Zakaria. Sejak dahulu kaum pengikut Nabi yang disebut Bani Israel selalu menampakkan sifat pembangkangan, dan itu tersebut jelas dalam Al-Qur’an. Mereka telah ditunjukkan oleh para Nabi dengan mukjizat yang dibawa, tetapi tidak pernah mereka percaya dan bahkan untuk Nabi Yahya dan Zakariyya harus rela dibunuh oleh para pengikutnya.

Satu hal yang paling penting untuk ditandai, bahwa karakter dari Bani Israel sejak dahulu hingga kini tidak jauh berubah. Watak buruk seperti kikir, sombong, hedonis, bernafsu menguasai bangsa lain, fanatik, dan kejam; semua sifat itu masih diturunkan hingga kini. Dahulu saat mereka dipimpin oleh Nabi Musa, telah diperintahkan oleh Allah untuk pindah ke Palestina, sebab disana adalah tempat yang dijanjikanNya sebagai lokasi bermukim bagi keturunan Ibrahim Alaihissalam. Namun apa jawaban yang diberikan mereka kepada Musa waktu itu? Mereka menyuruh Musa sendiri yang berangkat, karena beliau adalah Nabi, pasti Allah melindungi. Begitu piciknya pikiran mereka. Pada saat itu Palestina dikuasai Bangsa Kana’an yang sangat kuat, sehingga mereka takut jika harus adu kekuatan dengan bangsa itu. Padahal yang memerintahkan langsung agar Bani Israel pindah ke Palestina adalah Allah sendiri, sudah tentu dengan jaminan kemenangan, tapi tetap mereka tidak bergeming.

Setelah kejadian itu, Nabi Musa kecewa, Allah pun tak bangga pada kaum Bani Israel. Mereka diharamkan untuk masuk ke Palestina selama masa 40 tahun. Mereka selama masa itu hidup terlunta-lunta tanpa arah dan wilayah yang jelas. Hingga pada masa kini, tibalah saat ini generasi baru yang dilukiskan oleh Allah dalam Al-Maidah ayat 20-26, datang menggantikan generasi lama. Generasi baru inilah yang seketika memperjuangkan tanah dan wilayah yang dulu diperintahkan kepada pendahulu mereka untuk menghuninya, yaitu Palestina. Tidak hanya Palestina, mereka percaya bahwa wilayah sepanjang aliran sungai Nil dan Eufrat adalah territorial yang dijanjikan untuk dimiliki oleh mereka. Bisa dihitung sendiri, berapa negara yang berada di sepanjang aliran kedua sungai itu. Ini sebuah langkah yang tidak manusiawi dan terkesan sangat obsesif, ketika perebutan wilayah dilakukan dengan mengorbankan puluhan ribu jiwa yang tak berdosa. Kekuatan mereka mendapat backing-an dari sejumlah negara besar, seperti Amerika, Arab Saudi, Suriah, dan lain-lain. Mereka dipimpin oleh sebuah negara kecil yang bernafsu menguasai dunia. Mereka sudah tidak memandang wilayah territorial, sebab saat ini sudah merupakan perang ideologi. Setiap negara ingin mereka taklukkan demi mencapai sebuah Tatanan Dunia Baru (The New World Order). Kekuatan yang sangat dahsyat perlahan menampakkan diri. Sirine perang terhadap Islam mulai dibunyikan. Tidak akan ada yang bisa mencegah peperangan paling besar sekali seumur hidup, Perang Dunia Ketiga! Saat ini memang pergerakan mereka belum nampak secara frontal, tetapi lebih parah dari itu strategi hegemoni mereka di segala bidang; media, ekonomi, politik, dan ideologi, secara signifikan telah berhasil mempengaruhi otak bawah sadar setiap manusia untuk secara bertahap membenarkan setiap apa pun yang mereka perjuangkan. Rencana paling besar mereka adalah menunggu kedatangan Dajjal (Mata Satu) untuk menaklukkan dunia. Oleh karena itu, penting kiranya bagi kita yang beragama Islam memahami rencana besar mereka. Kita yakin Imam Mahdi dan Nabi Isa akan datang menyelamatkan umat manusia atas ijin Allah nantinya. Saat ini kita perlu siaga dan memperkuat rasa persaudaraan. Jika ada konflik internal, itu lebih banyak adalahsetting-an dari mereka yang ada di luar sana, mereka akan senang jika Islam terpecah-belah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan meninggalkan komentar anda..
Pasti sangat membangun untuk perbaikan blog ini..

Pemuda, Pembangunan, dan Kemerdekaan

Potensi Pemuda Sang Proklamator, Soekarno, begitu menekankan pentingnya peran pemuda. Ungkapannya yang biasa diulang oleh kita sekarang “ ...