Jumat, 06 Januari 2012

KUANTUM SYUKUR


"Dua hal yang apabila dimilki oleh seseorang maka akan dicatat oleh Allah sebagai orang yang bersyukur dan sabar, yaitu orang yang dalam urusan agama (ilmu dan ibadah) dia melihat kepada yang lebih tinggi lalu meniru dan mencontohnya, dan orang yang dalam urusan dunia dia melihat kepada yang lebih bawah lalu bersyukur bahwa dia masih diberi kelebihan. (HR. Attirmidzi)

Berapa banyak manusia di dunia ini yang kurang bersyukur?
Kita semua terkadang menganggap kelebihan diri sebagai kekurangan yang menjijikkan.
Akhirnya semua berujung pada penyesalan dan tidak percaya diri.
Dan bahkan yang paling parah adalah sampai menggugat Pencipta.


Sebenarnya sudah sangat jelas bahwa Allah menjamin sendiri tidak akan ada
hasil ciptaannya yang sia-sia, di dalam kekurangan pun pasti ada kelebihan.
Karena setiap yang diciptakan telah diselaraskan dengan tujuan penciptaannya
masing-masing. Betapa indah karunia dan Sunatullah yang tercipta. Kita manusia
pun telah dijamin merupakan makhluk terbaik yang pernah diciptakan, hingga
suatu ketika malaikat pun diperintahkan tunduk pada Adam.

Lantas hal ini tidak boleh membuat kita besar kepala, hingga melupakan tugas utama kita sebagai
khalifah di muka bumi ini. Malaikat saja bersujud kepada Allah siang dan malam
tanpa henti, masa kita sebagai makhluk yang dikaruniakan kelebihan malah tidak
pernah tunduk memuja Allah siang dan malam??

Melihat orang yang sangat tekun dalam beribadah dan mengabdi kepada Allah, seharusnya yang seperti itu-lah kita mencontoh dan menteladani. Bukan seperti orang-orang yang selalu sinis dan mencibir mereka. Banyak orang-orang yang iri kepada orang baik di sekitarnya dengan mengatakan bahwa mereka hanya ingin dipuji dan melakukan pencitraan. Percayalah bahwa orang yang benar-benar ikhlas beramal kepada Allah tidak akan nyaman ketika kegiatannya di publish kepada publik. Mereka hanya berharap kebaikan mereka juga akan berdampak baik bagi lingkungan sekitar.

Bagi kita yang masih merasa memiliki kekurangan, mari hapus semua rasa tidak enak maupun rasa tidak percaya diri yang dalam hati, sebab sudah sunatullah yang tidak dapat dipungkiri lagi bahwa setiap yang namanya makhluk pasti ada kekurangannya walaupun dalam seluruh kekurangan pasti tersimpan potensi kelebihan yang luar biasa. Jika ingin melihat dan membandingkan seberapa besar kekurangan itu, maka yakinlah kekurangan dalam satu sisi akan menjadi kelebihan pada sisi lain atau bahkan akan melengkapi kekurangan orang lain. Tidak ada jaminan setiap insan yang baik baik pula menurut Allah, karena kita sering menggunakan ukuran dan kriteria dari manusia sendiri. Orang buta, tuli, pincang, kegemukan, patah tulang, semuanya sangat dimungkinkan menjadi lebih baik di mata Allah jika dia bertakwa dibandingkan dengan orang kaya yang sombong, orang ganteng yang takabbur, orang pejabat yang korupsi,, Yakinlah,, Mahkamah Allah kelak Maha Adil,. 
Wassalamualaikum..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan meninggalkan komentar anda..
Pasti sangat membangun untuk perbaikan blog ini..

Pemuda, Pembangunan, dan Kemerdekaan

Potensi Pemuda Sang Proklamator, Soekarno, begitu menekankan pentingnya peran pemuda. Ungkapannya yang biasa diulang oleh kita sekarang “ ...