Memikirkan segala hal yang bertema kesehatan di zaman sekarang selalu membuat saya termenung. Ada-ada saja pemberitaan yang memicu tanda tanya, kontroversial dan cenderung ke arah aneh. Kedok kesehatan selalu digunakan oleh pakar-pakar tertentu untuk mengaburkan sesuatu yang lebih bermakna di balik itu semua. Contohnya saja tentang bahaya merokok. Para pakar menyatakan bahwa merokok dapat membunuh manusia secara perlahan, sebab terdapat ribuan zat adiktif berbahaya di dalam setiap batang rokok. Perokok akan memiliki usia yang relative pendek dari pada yang tidak merokok? Benarkah? Berarti yang merokok lebih cepat mati? Pada seminar bertema kebangsaan di kampus Unpad Bandung, Bupati Purwakarta pernah berseloroh : “pernyataan ahli kesehatan luar negeri itu hanya bernada kecemburuan semata. Tidak benar itu kalau merokok berhubungan dengan usia, toh kakek saya perokok hingga usia lanjut tetap eksis tuh. Mereka hanya iri karena tembakau Indonesia kualitasnya nomor wahid!”. Selain itu, para ulama PBNU tidak akan mengharamkan rokok hingga hari kiamat. Terdapat 4 alasan yang beliau-beliau kedepankan. Kalau tidak percaya, silahkan cek di harian merdeka online tertanggal 17 Desember 2013.
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Minggu, 09 Februari 2014
Langganan:
Postingan (Atom)
Pemuda, Pembangunan, dan Kemerdekaan
Potensi Pemuda Sang Proklamator, Soekarno, begitu menekankan pentingnya peran pemuda. Ungkapannya yang biasa diulang oleh kita sekarang “ ...

-
A. PENDAHULUAN Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, Pemekaran Wilayah dapat diartikan sebagai s...
-
Objek wisata yang beragam di daerah Bima memendam sejuta potensi yang tidak terbayangkan, terutama wisata bahari. Bima termasuk dalam da...
-
"Dua hal yang apabila dimilki oleh seseorang maka akan dicatat oleh Allah sebagai orang yang bersyukur dan sabar, yaitu orang yan...