Tampilkan postingan dengan label kota bima. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kota bima. Tampilkan semua postingan

Selasa, 07 Oktober 2014

KOTA BIMA; MILIK YANG TUA, TANGGUNG JAWAB YANG MUDA

Jangan mengkritik orang bodoh, karena dia akan membencimu. Tapi kritiklah orang berakal, karena dia akan mencintaimu.. (Sayyidina Ali)
 Setiap hari saya berpikir keras bagaimana caranya agar Kota Bima bisa cukup ramah bagi generasi yang akan datang. Biarkan kita yang menanggung panasnya terik matahari yang selalu menyengat lebih dari 35 derajat celcius setiap hari di musim panas. Biarkan kita yang menanggung perguliran musim kemarau dan hujan yang semakin tak menentu. Biarkan kita yang mengecap air bah (banjir) yang sudah tidak malu-malu lagi merembes ke jalan raya, banjir yang sudah tidak segan memnghanyutkan rumah-rumah kayu non-permanen milik penduduk.

Sesungguhnya tiada sesuatu yang terjadi tanpa sebuah alasan, tiada aksi tanpa reaksi, pun tiada yang kita tanam melainkan kita akan memetik hasilnya. Dan hingga detik ini pun kita belum tersadar akan semua itu; apa dampak dari deretan pohon rindang di pinggir jalan yang dibabat habis? Apa dampak dari pegunungan hijau yang dibakar dengan ribuan alasan klise? Apa dampak dari pembangunan komersial yang mengesampingkan daerah resapan air? Apa dampak dari sampah rumah tangga yang dibuang dengan egois di sepanjang daerah aliran sungai? Generasi kita perlu bertanggung jawab atas apa yang disebut sebagai “nasi hampir menjadi bubur” tersebut.

Jumat, 14 Februari 2014

Menengok Potensi Pantai Kolo - Kota Bima


Objek wisata yang beragam di daerah Bima memendam sejuta potensi yang tidak terbayangkan, terutama wisata bahari. Bima termasuk dalam daerah yang seimbang, berdiri diantara pegunungan dan bukit, namun diselingi laut dan selat yang indah. Bima sudah memekarkan diri sekitar 12 tahun yang lalu, dimana wilayahnya terbagi menjadi kota dan kabupaten. Wilayah kota hanya memiliki luas 222,25 kilometer persegi, dengan jumlah penduduk 142.443 jiwa. Sedangkan luas wilayah kabupatennya dua puluh kali lebih besar! Betapa besarnya potensi lahan yang bisa dikembangkan ke depan di daerah ini.

Lokasi objek wisata memang lebih didominasi oleh wilayah kabupaten, namun kota pun tidak miskin dalam hal potensi wisata. Salah satu objek wisata dalam wilayah kota adalah Pantai Kolo. Kenapa dinamakan demikian? Karena memang letaknya berada di Kelurahan Kolo Kecamatan Asakota Kota Bima. Pantai ini dinilai memiliki nilai eksotisme yang tinggi, dan masih dalam kategori ‘baru ditemukan’. Hal ini memancing warga Bima Raya, baik yang ketagihan maupun yang penasaran dengan keindahannya, selalu memadati jalan menuju pantai di akhir pekan. Jarak yang cukup jauh dari pusat kota serta medan yang menanjak-berliku tidak menyurutkan minat para wisatawan domestik untuk berkunjung. Tidak heran jika di hari sabtu dan minggu jalan menuju ke Pantai Kolo padat merayap seperti layaknya konvoi kendaraan saat pendukung klub sepakbola Arema atau Persija menuju stadion, atau bisa sama dengan para buruh di ibukota negara yang berangkat untuk berdemo.

Perkampungan Pesisir (Dokumentasi Pribadi)

Pemuda, Pembangunan, dan Kemerdekaan

Potensi Pemuda Sang Proklamator, Soekarno, begitu menekankan pentingnya peran pemuda. Ungkapannya yang biasa diulang oleh kita sekarang “ ...