Jumat, 06 Januari 2012

IBU, INI KEKASIHKU...


Ibu,,
Anakmu lagi berpikir,,
bukankah dunia hanya sementara?
bukankah manusia hidup tak lama?
trus apa salah kalau anakmu ini tulus mencintai?
benar kan Bu?


ibu,,
anakmu ini lagi bingung..
kenapa nggak banyak mengerti ketulusan itu?
kenapa pula banyak yang membenci anakmu bu?
apa hanya cinta engkau padamu yang bisa tulus?
ketulusan tidak mesti berwujud satu..
iya kan Bu?

REALITAS CINTA SANG VISIONER





Kasihku..
Kutahu dan kuyakini bahwa aku jauh dari sempurna. Ketika kau memilih diriku untuk mengisi hatimu, betapa ku merasa menjadi manusia yang beruntung. Kuresapi benar-benar karunia Tuhan itu ada. Tubuhku selalu penuh oleh aliran darah hangat dan menggebu, yang sebelumnya tak pernah nadiku merasakannya. Jujur saja kau memberikan sentuhan berbeda dalam hariku.

ROMANSA SANG VISIONER


Wanita adalah belahan separo (yang sama) dengan pria”
(HR. Abu Dawud dan Ahmad)
 Wanita pertama yang kulihat di dunia ini adalah ibu, dan wanita pertama yang sering merajuk padaku adalah adik kecilku. Mereka berdua telah mengisi penuh kedua bilik hatiku dahulu. Saat kau hadir sebenarnya sudah tak ada celah yang aku hamparkan untuk orang lain di hati. Tetapi kau datang membawa satu bilik hati tambahan untukku. Anggun parasmu selalu seiring sejalan dengan baik hatimu. Memberi suatu sentuhan yang berarti bagi visi hidupku kini dan kelak.          

KUANTUM SYUKUR


"Dua hal yang apabila dimilki oleh seseorang maka akan dicatat oleh Allah sebagai orang yang bersyukur dan sabar, yaitu orang yang dalam urusan agama (ilmu dan ibadah) dia melihat kepada yang lebih tinggi lalu meniru dan mencontohnya, dan orang yang dalam urusan dunia dia melihat kepada yang lebih bawah lalu bersyukur bahwa dia masih diberi kelebihan. (HR. Attirmidzi)

Berapa banyak manusia di dunia ini yang kurang bersyukur?
Kita semua terkadang menganggap kelebihan diri sebagai kekurangan yang menjijikkan.
Akhirnya semua berujung pada penyesalan dan tidak percaya diri.
Dan bahkan yang paling parah adalah sampai menggugat Pencipta.


Pemuda, Pembangunan, dan Kemerdekaan

Potensi Pemuda Sang Proklamator, Soekarno, begitu menekankan pentingnya peran pemuda. Ungkapannya yang biasa diulang oleh kita sekarang “ ...