Senin, 20 Januari 2014

Nostalgia Itu Berbayang Lalu Pergi

Sejumput rasa datang menyusup seketika lalu pergi..
Teruntai bayang yang pernah mati..
Membisik indahnya lagu kenangan musim semi..
Aroma kehangatan dulu mewangi mengisi hari..
Kalian temani aku dalam hidup penuh onak dan duri..
Pernah kalian membuat bahagia.. 
Setiap saat terselip tawa ceria..
Pernah kalian mewarisi duka..
Satu-satunya duka yang tak membekas luka..
Maafkan, kini ku lemah atas bayang nostalgia..
Kita yang tak pernah terganti oleh mereka..
Berpisah membuat denyut nadiku lemah..
Menjauh mengguncang cawan hidupku hingga nyaris pecah..
Berpura-pura melupakan membuat darahku berubah..
Akan kujaga seluruh nama hingga nyawa sudah lupa rupanya darah..
Aku bisa saja mengalah, tapi bersama kalian aku tak pernah kalah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan meninggalkan komentar anda..
Pasti sangat membangun untuk perbaikan blog ini..

Pemuda, Pembangunan, dan Kemerdekaan

Potensi Pemuda Sang Proklamator, Soekarno, begitu menekankan pentingnya peran pemuda. Ungkapannya yang biasa diulang oleh kita sekarang “ ...