Rabu, 16 Januari 2013

CINTA IBU TAK TERGANTI


Kutatap seraut wajah penuh cahaya..
Mata yang pancarkan sejuta kasih..
Begitu damai dunia dalam peluknya..
Tak ingin lepas walau ribuan tetes embun janjikan kesejukan..

Goresan penaku selalu tetang dirinya..
Tentang kebanggaanku lahir dari rahimnya..
Namun semakin aku berusaha menuliskan..
Kurasakan kertas dan tinta ini tak akan cukup..

Kadang terlihat olehku matanya sembab..
Terisak untuk sekedar mengadu..
Betapa dunia tak lagi bersahabat..
Mengubur banyak impian akan kebahagiaan..

Ibu..
Sungguh kau malaikat bagiku..
Berjuang menghidupiku seorang diri..
Terkadang aku menyesali tentang keluarga yang tak lengkap..
Sementara kau selalu ajarkan ketulusan padaku..

Ibu..
Lihatlah diriku sejenak..
Putra kecilmu ini sedang merajut harapan..
Tak ingin lagi kulihat air matamu..
Janjiku akan selalu bahagiakan hari tuamu..

2 komentar:

  1. De asyek artikel ma ake feki eee...
    salaaam blogger lengs....
    ta be ra ente ke...?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah kalo gitu...
      kaceiku cou kamanae la lembarkusam re,,
      ane mbuipu ta malang aja bro..
      salam blogger..

      Hapus

Silahkan meninggalkan komentar anda..
Pasti sangat membangun untuk perbaikan blog ini..

Pemuda, Pembangunan, dan Kemerdekaan

Potensi Pemuda Sang Proklamator, Soekarno, begitu menekankan pentingnya peran pemuda. Ungkapannya yang biasa diulang oleh kita sekarang “ ...