Sabtu, 02 November 2013

Oh, Indonesia.. Mutiara di Tengah Lumpur Gelap.. (Part 2)


Menilik dari sejarahnya, bangsa ini dahulu pun dibangun oleh semangat perjuangan para pemuda. Golongan pemuda sangat berandil besar dalam memberikan hembusan semangat revolusi bagi kemerdekaan Indonesia. Para pemuda pula yang mengilhami semangat persatuan bagi seluruh rakyat Indonesia dalam sebuah komitmen bersama. Tokoh Indonesia yang merupakan Sang Proklamator pernah berkata : “Berikan aku 10 pemuda, maka aku akan merubah dunia”. Hal ini menadakan bahwa para pemuda sangat diperlukan dalam hal pemikiran-pemikiran (ide) kreatif dan inovatif, sehingga perjuangan maupun perkembangan tidak monoton dan stagnan. 

Indonesia saat ini sangat merindukan perubahan ke arah yang lebih pasti dan positif. Siapa yang bisa melakukan ini untuk Indonesia? Tentu bukan generasi tua, melainkan generasi muda. Bangkitnya pemuda Indonesia harusnya melahirkan pemimpin muda karena permasalahan Indonesia sudah sedemikian kompleks sehingga solusi yang diperlukannya tak bisa lagi sekadar berjangka pendek namun memiliki horizon berjangka panjang. Syaratnya tentu adalah bahwa pemuda tersebut mesti menunjukkan bahwa ia mampu menjadi subyek dan bukan menjadi obyek dalam dinamika masyarakat. Indonesia butuh pemikiran-pemikiran dan pola tindakan yang inovatif dari para pemuda harapan bangsa. Pemuda harus bertindak sebagai produsen, tidak hanya menjadi konsumen suatu produk. Para pemuda harus lebih bersifat zuhud dari pada memikirkan trendsetter yang notabene merupakan doktrin hedonisme dari negara-negara zionis. 


Oh, Indonesia.. Mutiara di Tengah Lumpur Gelap.. (Part 1)


Indonesia merupakan salah satu negeri yang dipandang dalam lingkup benua asia. Kekayaan alam, ketersediaan sumber daya manusia, serta pangsa pasar yang luas membuat Indonesia menjadi lahan yang sangat potensial. Banyak sekali negara-negara barat yang memuji kekayaan alam dan budaya Indonesia. Tak sedikit pula yang secara langsung berkunjung ke dalam negeri untuk membuktikan betapa indahnya panorama negeri ini. Pengunjung dari negara-negara barat berondong-bondong mengunjungi Indonesia, sedangkan rakyat Indonesia sendiri tidak perlu repot-repot untuk berkunjung ke luar negeri untuk menikmati pemandangan dan rekreasi alam yang eksotik. Indonesia memiliki kekayaan alam yang merupakan salah satu yang terindah di dunia. Tempat rekreasi yang beragam tersebut antara lain Raja Ampat, Taman Nasional Wasur, dan Cartensz Pyramid di Papua, Air Terjun Moramo di Sulawesi, Green Canyon di Jawa Barat, Taman Nasional Baluran dan Ranu Kumbolo di Jawa Timur, Gunung Pasir Parangkusumo di Jogjakarta, Hutan Hujan Tropis di Kalimantan, Pantai Kuta di Bali, Taman Sakura di Jawa Barat, serta Taman Nasional Way Kambas di Lampung. 

Kamis, 26 September 2013

DARI HATI UNTUK CINTA (Representasi Kisah Para Pelaku Cinta)



Ibarat laju aliran sungai, yang sebelum mencapai lautan tidak akan terhenti. Bagai alunan musik dari composer terkenal, tak akan lelah melantunkan nada merdu sebelum ajal menjemput. Seperti sang bintang yang terus bercahaya, sebelum sang rembulan datang menggantikan. Begitu pula perumpamaan cinta. Cinta tak akan terhenti sebelum munculnya titik jenuh yang membuat pelaku cinta berada pada kondisi serba salah. Cinta memang selalu indah pada pandangan pertama. Cinta layaknya sabun mandi yang harumnya di awal begitu menggoda, kemudian hilang di saat terakhir. Cinta tidak lain adalah secangkir kopi, yang jika tidak dibumbui dengan gula kehidupan, maka pahitnya begitu terasa.

Jumat, 20 September 2013

URGENSI PEMINDAHAN IBUKOTA NEGARA, NIAT ATAUKAH OBSESI?


Wacana pemindahan ibukota Negara ini kembali mencuat setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan keinginannya dalam pertemuan negara-negara G20 di Rusia beberapa waktu yang lalu. Sebenarnya, ide ini bukan suatu yang baru. Pada masa pemerintahan Orde Baru, Presiden Soeharto pernah melontarkan pula niatnya untuk memindahkan lokasi ibukota negara ke daerah Jawa Barat. Kemudian Presiden SBY mengemukakan ide tersebut pertama kali di tahun 2009, dan berlanjut di tahun 2013 tanpa ada realisasi. Pro dan kontra seputar pemindahan ibukota tersebut membuat polemik tersendiri, sehingga realisasi tak urung menjadi pasti.


Pihak yang kontra berdalih bahwa wacana pemindahan ibukota adalah hal yang tidak efektif karena akan memakan biaya yang luar biasa besarnya. Biaya itu antara lain berupa biaya pemindahan gedung, pemindahan rumah ribuan pegawai, dan berbagai fasilitas pendukung yang harus dibangun secara terintegrasi. Daerah tempat tujuan pemindahan ibukota pun harus memiliki kesiapan dalam menerima perubahan yang akan terjadi secara besar-besaran, baik dari segi fisik (infrastruktur), iklim politik, maupun kebudayaan.


Kamis, 05 September 2013

(MAU) JUAL GINJAL UNTUK BIAYA KULIAH, KATANYA..





Judul diatas mengacu pada kejadian baru-baru ini yang sempat diliput oleh media massa di kampus Universitas Brawijaya Malang. Beberapa mahasiswa semester menengah di kampus itu melakukan aksi protes terhadap kebijakan Uang Kuliah Tunggal (UKT), yang menurut mereka sangat mahal. Protes yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa ini tergolong unik, yaitu dengan ‘menjajakan’ ginjal mereka kepada siapa pun yang ingin membelinya. Uang yang diperoleh akan digunakan untuk membayar biaya kuliah. Usaha kelima orang mahasiswa ini mendapat tanggapan yang beragam dari banyak pihak, tidak jauh dari pro dan kontra.


CERITA ORANG PASAR




Ada kisah menarik yang mewarnai hari jumat saya kemarin. Saya selalu percaya bahwa hari jumat adalah hari yang penuh berkah dan meneduhkan hati. Pagi hari pukul 07.30 wita, saya diminta oleh ibu untuk mengantarkannya berbelanja ke pasar. Kami cuma punya satu motor dinas di rumah, dan ibu tidak bisa mengendarai motor, jadilah saya yang mengantar beliau. Sesampai di pasar, ibu meminta saya untuk menunggunya hingga beliau selesai berbelanja, “ibu cuma sebentar kok, ditunggu disini saja ya” katanya. Saya kemudian mencari tempat yang teduh untuk memarkir motor.

Kondisi pasar tradisional memang tidak bisa terlepas dari kesan bau, kotor, berdebu, dan kumuh. Begitu kira-kira gambaran yang nampak sejauh mata saya memandang di pasar kota kecil saya ini. Hati selalu tersenyum jika melihat pemandangan seperti itu, ‘di pusat-pusat perbelanjaan barang mewah seperti swalayan dan mall, sangat banyak yang antusias untuk berburu barang mahal. Tapi tengoklah pasar tradisional ini, disini kebutuhan dasar untuk kehidupan sehari-hari dapat diperoleh! Kenapa selalu terkesan kotor dan jorok?’


Rabu, 24 Juli 2013

SOSIAL DAN SPIRITUAL, MODAL PENTING PERSIAPAN PENSIUN





Pensiun bagi setiap orang memiliki esensi yang berbeda. Ada orang yang menganggap pensiun merupakan sebuah anugerah, karena dapat terbebas dari pekerjaan yang melelahkan dan menikmati hari tua dengan tenang. Selain itu, tidak jarang orang yang menganggap pensiun adalah sebuah fase dimana kita tidak produktif lagi, ekonomi lesu, dan tidak ada lagi waktu untuk bersenang-senang. Bagaimana pun juga, periode pensiun harus dipersiapkan dengan matang. Perencanaan harus terkesan holistik, mencakup semua bidang kehidupan, sebab pensiun mencakup beberapa unsur penting seperti usia, kesehatan, kenyamanan, dan keturunan. Semua komponen tersebut menjelma menjadi sebuah satu kesatuan yang saling berhubungan dan melengkapi.


Pemuda, Pembangunan, dan Kemerdekaan

Potensi Pemuda Sang Proklamator, Soekarno, begitu menekankan pentingnya peran pemuda. Ungkapannya yang biasa diulang oleh kita sekarang “ ...