
Beuhhh.. Kok selalu bahas cinta sih? Bosen!
Loh,
jangan salah. Kita diciptakan dengan cinta, dibuat dengan gabungan
cinta, dibesarkan dengan cinta, dikubur pun kelak dengan deraian air
mata cinta. Jadi apa yang salah dengan ‘darah’ cinta yang mengalir dalam
setiap urat nadi kita?
Terus, kenapa judulnya bawa-bawa nama wanita?
Cinta
itu ada karena ada dua jenis manusia berbeda. Pria membuat cinta kuat,
sedangkan wanita membuat cinta indah. Walaupun kita bisa saja menyebut
perasaan kita kepada keluarga; ayah, ibu, kakek, nenek, adik, kakak,
juga adalah cinta. Tapi percaya atau tidak, ketika kita beranjak dewasa,
naluri untuk mendapatkan pasangan hidup membuat prioritas cinta kita
dalam hidup menjadi hancur-lebur. Kita bisa saja mengesampingkan
keluarga jika dibenturkan dengan kepentingan pasangan kita. Kita bisa
saja bangga dengan titel “durhaka” pada keluarga demi melihat pasangan
kita bahagia!
Idealnya kata para ustadz, prioritas cinta
kita di dunia ini segalanya harus tetap berada di bawah cinta terhadap
Pencipta dan juga orang tua. Ketika prioritas itu dilanggar, maka cinta
itu akan berjalan tanpa arah : kepada Sang Pencipta kita membuatNya
murka, kepada orang tua kita menanamkan bibit durhaka.