Jumat, 06 Maret 2015

WANITA ITU INDAH? (All About Love)


Beuhhh.. Kok selalu bahas cinta sih? Bosen!

Loh, jangan salah. Kita diciptakan dengan cinta, dibuat dengan gabungan cinta, dibesarkan dengan cinta, dikubur pun kelak dengan deraian air mata cinta. Jadi apa yang salah dengan ‘darah’ cinta yang mengalir dalam setiap urat nadi kita?

Terus, kenapa judulnya bawa-bawa nama wanita?

Cinta itu ada karena ada dua jenis manusia berbeda. Pria membuat cinta kuat, sedangkan wanita membuat cinta indah. Walaupun kita bisa saja menyebut perasaan kita kepada keluarga; ayah, ibu, kakek, nenek, adik, kakak, juga adalah cinta. Tapi percaya atau tidak, ketika kita beranjak dewasa, naluri untuk mendapatkan pasangan hidup membuat prioritas cinta kita dalam hidup menjadi hancur-lebur. Kita bisa saja mengesampingkan keluarga jika dibenturkan dengan kepentingan pasangan kita. Kita bisa saja bangga dengan titel “durhaka” pada keluarga demi melihat pasangan kita bahagia!

Idealnya kata para ustadz, prioritas cinta kita di dunia ini segalanya harus tetap berada di bawah cinta terhadap Pencipta dan juga orang tua. Ketika prioritas itu dilanggar, maka cinta itu akan berjalan tanpa arah : kepada Sang Pencipta kita membuatNya murka, kepada orang tua kita menanamkan bibit durhaka.

Nah, kalau sudah seperti itu, kita sudah bisa menarik kesimpulan menarik; bahwa wanita itu indah dan mengindahkan ketika mampu meletakkan posisinya tetap di bawah Pencipta dan orang tua. Ketika pria ingin mencintainya, maka wanita itu tidak membiarkannya untuk mencintai lebih dari cintanya terhadap kedua orang tua dan Tuhan.

Beberapa wanita zaman sekarang malah terbalik. Belum menikah saja sudah minta macam-macam; minta dirangkul padahal cowoknya belum pernah sekali pun merangkul-memanjakan ibunya sendiri, minta dicium padahal cowoknya selalu menghindar ketika ibunya minta dicium, minta dibelikan cincin emas padahal cowoknya tiap hari hanya meminta uang pada ibunya sehingga ibunya sampai menggadaikan cincin emas satu-satunya di rumah, minta dimanjakan padahal cowoknya tidak pernah luluh dengan obrolan manja dari orang tuanya sendiri. Saya juga pernah mendengar bahwa ketakutan terbesar wanita zaman sekarang adalah : apabila ketika menikah nanti suaminya lebih patuh terhadap kata-kata orang tuanya dari pada omongan istri! Gimana pendapat para rekan sekalian dengan fenomena itu? Heuheu..

Di waktu dan tempat yang berbeda, saya mendapat curhat dari seorang teman (nama dan tempat disamarkan) tentang betapa sulitnya dia meluluhkan hati seorang wanita. Teman saya itu begitu cinta padanya, dia terus memperjuangkan rasa dalam hatinya yang dia sebut itu cinta. Teman saya ini orangnya termasuk pandai dalam bidang akademis, ganteng, dan punya masa depan cerah (semua orang yang serius menjalani pendidikan saya anggap sebagai pemilik masa depan cerah, walaupun belum kerja). Dia sangat menginginkan pasangan yang memiliki latar belakang pendidikan dokter, dan tentunya cantik sesuai kriteria dia. Nah, wanita yang dia incar adalah temannya sendiri. Selama ini dia sama si wanita itu sudah berteman akrab sekali, sampai seperti saudara. Tapi belakangan ini, teman saya malah menaruh rasa padanya. Saya rasa ini sebuah hal yang wajar ketika hati merasa condong pada lawan jenis, asalkan bukan sesama ‘terong’. Itu sungguh suatu yang lumrah.

Tapi beribu cara dan usaha dilakukan, beratus-ratus kali ungkapan cinta yang diucapkan, berpuluh-puluh kali bunga mawar disiapkan, sebanyak itu pula teman saya ditolak oleh sang wanita. Wanita itu tetap bergeming dan mencari seribu alasan pula. Setelah berbulan-bulan diusahakan, hubungan pertemanan mereka yang selama ini akrab menjadi sangat renggang, bisa dibilang berujung pada pertikaian. Tidak pernah bertemu dan bertatap muka, tidak pernah lagi saling komunikasi.

Apa alasan dari sang wanita? Coba tebak!

Dia ternyata tak ingin menjalin hubungan dengan bekas teman akrabnya sendiri. Dia juga sudah tahu semua sifat dari teman saya itu. Dia juga tidak ingin dijadikan objek obsesi dari pria yang hanya ingin mencari wanita berprofesi dokter.

Coba kita perhatikan alasan-alasan itu. Saya juga kenal dengan wanita ini. Pertama, alasan sudah jadi teman akrab. Padahal dia selama ini punya banyak mantan pacar yang awalnya adalah teman baiknya sendiri. Terus kenapa dengan teman saya tidak bisa? Alasan kedua, karena sudah tahu sifat buruk teman saya. Baik dan buruk kan bagian dari manusia. Bukannya ketika kita sudah tahu sifat buruk seseorang, maka kita dengan mudah bisa mengenali dan mencegah konflik ketika sudah berhubungan kelak. Ketiga, alasan obsesi yang menginginkan seorang wanita berprofesi dokter. Semua orang, baik cowok maupun cewek pasti punya kriteria khusus. Si wanita itu juga pasti dalam hatinya punya kriteria khusus tentang cowok yang diinginkan untuk jadi pasangannya, seperti tinggi, putih, mancung, mapan, tampan, dan lain-lain. Bedanya kalau teman cowok saya itu langsung mengumbar kriteria cewek idamannya, sedangkan si cewek menyimpan rapat-rapat dalam hatinya tentang kriteria cowok idolanya. Jadi, tidak boleh kita saling menyalahkan. Ibarat kata, sama-sama maling jangan saling teriak “maling”.. heuheu.. NB : beberapa lama setelah itu si wanita menerima pria lain.

Saya kemudian hanya bisa memberi saran seadanya kepada teman yang jatuh cinta tadi. Saya sadar sepenuhnya, bahwa ada benarnya kalimat bijak dari Mbah Sujiwotedjo : “Pekerjaan paling sia-sia di dunia ini  adalah menasehati orang yang sedang jatuh cinta!”. Saya hanya ingin hubungan akrab mereka tidak renggang. Biarkan saja dulu tanpa komunikasi, jika komunikasi hanya dianggap mencari perhatian. Kadang wanita tuh gitu, ketika sering dihubungi tidak ditanggapi, tapi ketika sudah lama tidak dihubungi malah mencari-cari. Jangan terlalu dalam membenci, karena mungkin dia yang akan balik mencintai. Karena apa? Karena Tuhan Maha membolak-balikkan hati!

Seorang wanita bisa saja berbangga hati dengan ribuan kelebihan yang ada dalam dirinya; kecantikan, kemolekan tubuh, kedudukan dalam keluarga, harta berlimpah, dan pekerjaan yang mapan. Tapi sadari satu hal, bahwa ada satu benda dalam tubuh manusia yang apabila benda kecil itu baik maka baiklah manusia itu seutuhnya, tapi sebaliknya ketika benda itu rusak maka rusak pula seutuhnya manusia itu. Benda itu adalah HATI.

Kata orang bijak : “Cantik memang membuat lelaki tertarik, tapi hanya kemurnian hati yang membuat lelaki bertahan di sisi”. Kalau sudah seperti itu, masih bisa bangga dengan segala kelebihan yang diberikan Tuhan dalam setiap keindahan sesaat yang ada dalam dirimu, wahai wanita? Ketika cantikmu hanya menjadi kulit luar saja, maka siap-siaplah, cepat atau lambat kalian akan ditinggalkan. Heuheu..

Akhir kata dari tulisan nggak jelas ini, saya ingin mengatakan bahwa tidak semua wanita itu indah dan mengindahkan. Hanya yang memiliki cinta tulus, meletakkan diri di bawah Tuhan dan orang tua, berprilaku sederhana, dan tidak terkesan sombong-lah yang bisa menjadi hiasan bagi indahnya cinta. Kalau sudah ketemu wanita seperti itu, nikahilah dia, wahai lelaki! Heuheu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan meninggalkan komentar anda..
Pasti sangat membangun untuk perbaikan blog ini..

Pemuda, Pembangunan, dan Kemerdekaan

Potensi Pemuda Sang Proklamator, Soekarno, begitu menekankan pentingnya peran pemuda. Ungkapannya yang biasa diulang oleh kita sekarang “ ...