Minggu, 03 Maret 2013

RUNTUHNYA MARXISME DAN DARWINISME


Pada awal dicetuskannya, Materialisme dan Evolusi hanyalah sebuah teori biasa yang diungkapkan oleh seorang ahli yang diakui kepakarannya. Tetapi apa yang terjadi dalam perkembangannya sangat mengejutkan, kini setiap negara atau pun juga individu dalam sebuah negara memegang teguh prinsip-prinsip yang diamanatkan oleh kedua teori tersebut. Apa jadinya jika Karl Marx dan Charles Darwin semakin di-dewa-kan dalam setiap perang pemikiran? Muncullah aliran yang begitu dominan mengalir dalam darah berbagai kelompok, yaitu Marxisme dan Darwinisme. Begitu dasyatnya hegemoni yang dijalankan oleh pengikut-pengikut kedua aliran ini, sehingga masyarakat dunia bayak yang terpengaruh. 


Pengikut kedua teori ini berangkat dari pendapat yang berbeda, tetapi bermuara pada satu kesimpulan yang sama. Kesimpulan yang ingin mereka tekankan adalah bahwa mereka tidak mengakui adanya penciptaan manusia, dan pada akhirnya tidak mempercayai eksistensi Allah SWT. Marxisme muncul dengan pesan bahwa alam sebagai materi yang tercipta begitu saja tanpa melibatkan 'kekuatan lain' sebagai faktor eksternal. Mereka juga berpendapat, tidak ada sesuatu di dunia ini melainkan berbentuk materi, sehingga mereka tidak percaya dengan adanya sesuatu yang 'ghaib'. Pola pemikiran ini begitu mengakar kuat hingga kini. Masyarakat dunia didoktrin agar begitu mencintai materi, tingkat kekayaan selalu diukur dengan keberadaan materi, kematian menjadi sesuatu hal yang tabu untuk dibicarakan, kehidupan akhirat seakan tidak ingin dibayangkan lagi. Mereka benar-benar menjejali pikiran manusia agar hiduplah di masa sekarang, carilah emas dan kejayaan, maka kalian akan bahagia!. Berbagai bentuk doktrin tersebut diimbangi dengan pengaruh di berbagai bidang lain, seperti produk (makanan, minuman, dll), lagu, film, majalah, buku, dan masih banyak lagi. Penyediaan berbagai barang tersebut ke seluruh dunia mempunyai misi yang sangat ambisius dari perusahaan-perusahaan yang masuk dalam kelompok persekutuan internasional. Mereka mempunyai visi untuk menguasai peradaban dunia dengan mengendalikan sisi paling krusial, yaitu Ekonomi!! 

Pengikut teori Darwinisme sedikit berbeda dalam hal titik tolak penyerangannya. Mereka mengandalkan sebuah proses kejadian manusia untuk menjalankan proses doktrinasi negatif. Evolusi dan seleksi alam adalah dua senjata utamanya untuk merekonstruksi pikiran manusia. Teori evolusi menggemborkan bahwa setiap makhluk hidup berasal dari transisi makhluk hidup lain sebelumnya berdasarkan kesamaan dan ciri-ciri morfologinya. Mereka ingin mengarahkan pemikiran setiap orang, bahwa nenek moyang manusia (termasuk Darwin sendiri) berasal dari kera. Sedangkan seleksi alam dicetuskan dalam rangka menengaskan bahwa makhluk hidup yang tetap bertahan hingga akhir adalah merupakan 'produk unggul' dibanding dengan yang telah mati. Kedua senjata ini berhasil menancapkan duri doktrinasi yang amat dalam kepada banyak sekali pengikutnya. Pendapat mengenai evolusi mengakibatkan setiap orang berpikir bahwa penciptaan mereka bukan berasal dari tanah atau pun sesuatu benda mati, tetapi manusia merupakan bentuk transisi dari makhluk-makhluk hidup sebelumnya. Secara langsung ini merupakan pengingkaran terhadap penciptaan manusia oleh Allah. Pendapat mengenai seleksi alam juga tidak kalah sadisnya merasuk ke dalam sanubari, contohnya saja tentara NAZI jerman dahulu membenarkan pembunuhan atas ratusan ribu manusia sebagai bentuk dari pembuktian eksistensi varietas manusia unggulan. Mereka merasa hanya orang jerman dan pengikutnya yang merupakan manusia unggul, sehingga yang lain harus dibasmi untuk menghindari percampuran gen unggul mereka dengan gen manusia lain. Na'udzubillah..

Seiring dengan waktu yang berjalan, kebobrokan dari setiap teori lama itu kemudian terbongkar. Sangat banyak bukti-bukti yang diungkapkan oleh para ahli, baik itu ahli arkeologi, astronomi, sosiologi, anthropologi, agama, dll yang menghancurkan dasar pemikiran dan doktrin kaum Marxisme dan Darwinisme.  Teori Materialisme ala Karl Marx dapat dihancurkan dengan fakta bahwa setiap yang dianggap materi tidak bisa berdiri sendiri pasti saling membutuhkan. Maka setiap yang membutuhkan pasti tidak kekal, akan ada yang mendahului dan akan ada yang tercipta setelahnya. Sehingga yang tidak kekal (makhluk) pasti ada yang mengaturnya, sebab tidak mungkin sesuatu yang tidak kekal mengatur sesama makhluk yang tidak kekal. Harus ada sebuah dzat yang kekal, tidak ada penghabisan, dan tidak pula memiliki sifat makhluk, Dia yang tunggal, sehingga padaNya semua yang tidak kekal akan bersandar. Sedangkan teori Evolusi seudah banyak ditemukan fakta-fakta yang menghancurkan pendapat tersebut, antara lain seperti yang dijelaskan secara terinci oleh Harun Yahya dalam berbagai bukunya. Pada intinya, tidak ada bentuk transisi antar makhluk hidup, kera yang ada saat ini berasal dari nenek moyang kera juga, dan begitu pula berlaku untuk setiap makhluk hidup lain. Manusia yang ada saat ini adalah turunan dari Nabi Adam alaihissalam yang juga berupa manusia utuh. Tidak ada istilah manusia unggul hanya karena asal dan juga penampilan fisiknya. Allah telah menjamin bahwa yang membedakan manusia satu dan manusia yang lain di mataNya hanya tingkat ketakwaannya. Jadi harusnya tidak ada pembenaran terhadap pemusnahan manusia lain, apalagi jika sudah sesama muslim, karena antara muslim satu dan muslim lainnya adalah saudara.

Kenapa walaupun sudah banyak bukti yang menghancurkan sisi keilmiahan dari teori-teori fasik tersebut, tetapi pengikut-pengikut mereka masih banyak yang bertahan? Sebenarnya siapa pun yang membaca kebenaran yang diungkapkan oleh setiap ahli tentang kesalahan dari kedua teori tersebut pasti akan tersentuh. Tetapi sekarang para pengikut aliran-aliran fasik tersebut sudah tidak melihat kebenaran lagi, mata hatinya telah buta oleh fanatik yang berlebihan. Mereka tidak berani mengakui kebenaran yang datang pada mereka. Jika mereka mengakui, maka mereka takut harus mengakui pula keberadaan Allah secara otomatis dan pasti. Sehingga mereka lebih memilih bertahan dengan ke-egoisan dan fanatik seraya mencari bukti-bukti lain yang mampu mereka bawa di forum internasional dan meyakinkan kembali bahwa aliran mereka benar. Jika sudah seperti itu, maka hanya Allah yang mempunyai wewenang untuk hati mereka, jika Allah tidak memberikan hidayahNya, maka mereka akan sesat selama-lamanya. Wallahu'alam. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan meninggalkan komentar anda..
Pasti sangat membangun untuk perbaikan blog ini..

Pemuda, Pembangunan, dan Kemerdekaan

Potensi Pemuda Sang Proklamator, Soekarno, begitu menekankan pentingnya peran pemuda. Ungkapannya yang biasa diulang oleh kita sekarang “ ...