“Perhatian! Sesaat lagi Anda akan memasuki Halte Senayan City. Periksa kembali barang-barang Anda, jangan sampai ada yang tertinggal. Harap hati-hati dalam melangkah dan jangan berebut.” Begitu biasanya suara peringatan otomatis dari speaker bus ketika akan memasuki halte tujuan. Aku segera mengencangkan tas di pundak untuk bersiap turun dari bus. Ada sebuah perasaan lega bisa sampai tujuan dengan berbagai kemungkinan tak diinginkan di daerah ibukota yang katanya kejam ini. Aku turun dengan langkah gontai, memperhatikan sejenak arah yang akan kutuju, dan kemudian bergegas menuruni halte itu. Aku menyusuri jembatan penyeberangan untuk sampai ke seberang selatan jalan. Disana kulihat hamparan hijau berbagai sarana olahraga, ada lapangan golf, ada lapangan untuk latihan sepakbola, dan puluhan hektar taman indah. Anugerah seperti ini yang ingin kulihat dari sebuah kota bernama Jakarta, hamparan ruang terbuka yang masih hijau di tengah kesemrawutan pembangunan yang semakin menjadi-jadi. Anugerah indah seperti ini yang masih memberikan sumbangan udara berkadar oksigen tinggi untuk penduduk kota. Anugerah seperti ini yang membuat para pemuda tidak akan berpikir untuk menghabiskan waktu di jalan dan menggelandang karena kekurangan wadah bermain. Anugerah seperti ini juga yang masih memberikan harapan bagi para masyarakat yang telah sepuh untuk menikmati masa tuanya dengan tenang.
Sabtu, 21 Desember 2013
Ibukota Itu Besar, Namun Angkuh (Cerita Perjalanan Jadi Narasumber Seminar di Jakarta) Chapter 2
“Perhatian! Sesaat lagi Anda akan memasuki Halte Senayan City. Periksa kembali barang-barang Anda, jangan sampai ada yang tertinggal. Harap hati-hati dalam melangkah dan jangan berebut.” Begitu biasanya suara peringatan otomatis dari speaker bus ketika akan memasuki halte tujuan. Aku segera mengencangkan tas di pundak untuk bersiap turun dari bus. Ada sebuah perasaan lega bisa sampai tujuan dengan berbagai kemungkinan tak diinginkan di daerah ibukota yang katanya kejam ini. Aku turun dengan langkah gontai, memperhatikan sejenak arah yang akan kutuju, dan kemudian bergegas menuruni halte itu. Aku menyusuri jembatan penyeberangan untuk sampai ke seberang selatan jalan. Disana kulihat hamparan hijau berbagai sarana olahraga, ada lapangan golf, ada lapangan untuk latihan sepakbola, dan puluhan hektar taman indah. Anugerah seperti ini yang ingin kulihat dari sebuah kota bernama Jakarta, hamparan ruang terbuka yang masih hijau di tengah kesemrawutan pembangunan yang semakin menjadi-jadi. Anugerah indah seperti ini yang masih memberikan sumbangan udara berkadar oksigen tinggi untuk penduduk kota. Anugerah seperti ini yang membuat para pemuda tidak akan berpikir untuk menghabiskan waktu di jalan dan menggelandang karena kekurangan wadah bermain. Anugerah seperti ini juga yang masih memberikan harapan bagi para masyarakat yang telah sepuh untuk menikmati masa tuanya dengan tenang.
Ibukota Itu Besar, Namun Angkuh (Cerita Perjalanan Jadi Narasumber Seminar di Jakarta) Chapter 1
Aku memang masih pengangguran, menunggu pengumuman kelulusan tes pekerjaan. Bukan berarti aku ingin menikmati waktu lowong dengan bersantai-santai dan mencari kesenangan sesaat. Aku sadar bahwa usiaku masih muda. Usia yang sedang pada taraf yang sangat produktif. Aku ingin memanfaatkan hidup yang hanya sekali ini untuk menjadi kesan mendalam untuk disimpan dalam album kehidupan. Bisa jadi karena terpacu dengan spirit itu, aku mengajukan sering membuka website mencari sayembara atau perlombaan yang sesuai dengan minatku. Aku kebetulan sangat konsen terhadap kegemaran menulis dan membaca. Apa pun aku baca, bila berkesan maka aku akan menuliskannya sesuai versiku. Pada situs Kementerian Pekerjaan Umum kebetulan sedang ada call for paper buat pembicara di seminar memperingati Hari Habitat Dunia 2013. Aku membaca dengan seksama. Aku pikir ini momentum yang bagus untuk menambah wawasan, sekaligus sebagai investasi jangka panjang. Soalnya aku sebelumnya ikut tes CPNS di Kementerian PU. Entah mengapa aku menjadi tertarik dengan dunia ke-PU-an.
Singkat cerita aku mengajukan abstrak sesuai dengan tema yang diminta oleh mereka. Seminggu kemudian hasil seleksi diumumkan, dan aku salah satu nama yang harus berangkat ke langsung ke Jakarta untuk mempresentasikan paper lengkapku. Rasa yang muncul di hatiku saat itu campur aduk, ada rasa senang, ada cemas, dan juga terharu. Senang karena dikasih kesempatan untuk menyampaikan hasil pemikiran di depan forum besar skala nasional. Cemas karena aku baru terhitung dua kali menginjakkan kaki di Jakarta sebelumnya, jadi belum paham seluk beluk ibukota negara itu. Aku pun terharu karena merasa karya kita masih dihargai, dan orang tua ketika kutelepon juga bangga padaku, katanya. Hal yang pertama kali ku lakukan adalah menyusun file presentasi dengan sebaik-baiknya, kemudian baru aku hubungi sahabat-sahabat yang tinggal disana. Setelah fix semua, aku pun segera memesan tiket kereta api, moda transportasi favoritku. Aku dapat tiket Kereta Ekonomi Majapahit dengan harga Rp 145.000,- (ini pastinya sudah sangat mahal, karena harga BBM udah naik). Kalau saja aku memesan tiket 10 hari sebelum berangkat pasti bisa dapat Kereta Matarmaja jurusan Malang – Pasarsenen, harganya hanya Rp 65.000,-.
Singkat cerita aku mengajukan abstrak sesuai dengan tema yang diminta oleh mereka. Seminggu kemudian hasil seleksi diumumkan, dan aku salah satu nama yang harus berangkat ke langsung ke Jakarta untuk mempresentasikan paper lengkapku. Rasa yang muncul di hatiku saat itu campur aduk, ada rasa senang, ada cemas, dan juga terharu. Senang karena dikasih kesempatan untuk menyampaikan hasil pemikiran di depan forum besar skala nasional. Cemas karena aku baru terhitung dua kali menginjakkan kaki di Jakarta sebelumnya, jadi belum paham seluk beluk ibukota negara itu. Aku pun terharu karena merasa karya kita masih dihargai, dan orang tua ketika kutelepon juga bangga padaku, katanya. Hal yang pertama kali ku lakukan adalah menyusun file presentasi dengan sebaik-baiknya, kemudian baru aku hubungi sahabat-sahabat yang tinggal disana. Setelah fix semua, aku pun segera memesan tiket kereta api, moda transportasi favoritku. Aku dapat tiket Kereta Ekonomi Majapahit dengan harga Rp 145.000,- (ini pastinya sudah sangat mahal, karena harga BBM udah naik). Kalau saja aku memesan tiket 10 hari sebelum berangkat pasti bisa dapat Kereta Matarmaja jurusan Malang – Pasarsenen, harganya hanya Rp 65.000,-.
Rabu, 04 Desember 2013
PENGELOLAAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH BERBASIS COMMUNITY BASED DEVELOPMENT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
PENDAHULUAN
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan dalam pidatonya di Bulan Agustus, bahwa angka kemiskinan di negara Indonesia tercinta medio Maret 2013 menunjukkan penurunan yang signifikan dibandingkan tahun 2004, yaitu sebesar 11,37 persen. Tahun 2004 persentase kemiskinan sebesar 16,16 persen, ada penurunan sekitar 5,29 persen. Sejalan dengan hal tersebut, disampaikan pula bahwa angka rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia periode 2009-2013 sebesar 5,9 persen per tahun (Harian AntaraNews, 16 Agustus 2013).
Fakta tersebut tentu sebuah prestasi yang membanggakan bagi pihak mana pun yang peduli terhadap perkembangan ekonomi Indonesia, tetapi mungkin tidak demikian bagi sekitar 28 juta penduduk yang mengalami langsung arti dari sebuah kemiskinan dalam hidupnya. Betapa tidak, indikator utama yang digunakan oleh pemerintah dalam mengukur tingkat kemiskinan penduduknya berupa kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan dasar (sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan). Padahal, secara teori masyarakat miskin memiliki kategori atau klasifikasi sesuai dengan kemampuannya, yaitu sangat miskin, miskin, prasejahtera 1, prasejahtera 2, dan prasejahtera 3. Apakah yang dimaksud oleh pemerintah dengan persentase kemiskinan itu hanya masyarakat sangat miskin atau mencakup semua klasifikasi tersebut? Apakah bantuan pemerintah terhadap masyarakat miskin sudah menyentuh aspek kemandirian dan pemberdayaan, atau hanya memampukan masyarakat dalam waktu yang sementara seperti memberikan bantuan tunai (BLSM, BSM, BOS, dan lain-lain)? Apakah langkah kongkrit pemerintah dalam penyediaan infrastruktur dasar seperti permukiman, air bersih, sanitasi, dan kesehatan?
Minggu, 03 November 2013
IDENTIFIKASI DAN URGENSI FAKTOR AMPL DI KAB MALANG
Kebutuhan akan air minum semakin meningkat dari tahun ke tahun. Upaya pemerintah Kabupaten Malang dalam penyediaan air minum yang layak dari segi kesehatan dan ekonomi salah satunya langkahnya adalah menyusun sebuah dokumen AMPL (Air Minum dan Penyehatan Lingkungan) untuk skala kabupaten. Tujuan umum dari kebijakan Air Minum Dan Penyehatan Lingkungan tersebut adalah terwujudya kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan pelayanan air minum dan penyehatan lingkungan yang berkelanjutan. Sedangkan tujuan khususnya terdiri dari: (a) meningkatkan pembangunan, penyediaan, pemeliharaan prasarana dan sarana air minum dan penyehatan lingkungan, dan (b) meningkatkan kehandalan dan keberlanjutan pelayanan prasarana dan sarana air minum dan penyehatan lingkungan.
Penyusunan Rencana Strategis AMPL di era modern ini semakin krusial, sebab dokumen ini merupakan salah satu kompenen penting sebagai instrumen dalam upaya pemenuhan layanan air minum dan penyehatan lingkungan di Kabupaten Malang. Renstra ini juga sekaligus menjawab amanat yang terkandung dalam Millenium Development Goals (MDGs) yang salah satu targetnya menurunkan hingga separuhnya proporsi penduduk tanpa akses terhadap air minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar hingga tahun 2015.
Refleksi Tahun Baru Islam (1435 H) untuk Pemuda..
Sejarah Islam beserta
perjalanan hidup Rasul yang agung, Muhammad SAW, bagaikan samudera ilmu yang
seakan tiada akan pernah habis untuk diteladani. Salah satu bagian atau momen
penting dalam hidup beliau adalah peristiwa hijrah. Mengapa disebut dengan
hijrah? Karena dalam bahasa Arab-nya, hijrah berarti pindah atau melakukan
perjalanan untuk menetap di suatu lokasi baru. Hari itu tepat malam tanggal 27
shafar tahun ke-14 kenabian (tanggal 13 September 622 M), Rasulullah berjalan
meninggalkan Makkah ditemani oleh sahabat setianya Abu Bakar menuju Kota Yastrib
(saat ini bernama Madinah). Alasan yang cukup logis bagi Rasul untuk segera
pindah dari negeri yang sudah tidak aman lagi bagi masa depan kaum dan
agamanya. Apakah Nabiyullah takut? Apakah beliau tidak percaya dengan bantuan
Allah? Sungguh, Allah sendiri yang telah mengarahkan beliau untuk berhijrah,
ini punya hikmah tersendiri, selain agar umat Islam mempunyai waktu dan tempat
untuk menyusun kekuatan, kepindahan itu kemudian membawa perubahan yang sangat
masif bagi perkembangan Islam di Yastrib (Madinah). Disanalah tempat bersatunya
persaudaraan yang paling mengagumkan dalam sejarah dunia, yaitu antara kaum
Muhajirin dan Anshar. Setelah membangun kehidupan madani yang baru di Madinah
dan mempersaudarakan kaum muslimin, membuat Piagam Persekutuan Islam, dan
bahkan membuat perjanjian untuk hidup rukun bersama kaum Yahudi setempat.
Barulah ketika kekuatan Islam menjadi kuat, serangkaian perang terjadi antara
kaum muslimin di Madinah dengan kaum kafir Quraisy di Makkah. Peperangan yang
tercatat dalam buku sejarah berturut-turut : Perang Badar, Perang Uhud, Perang
Ahzab, Perang dengan Bani Quraizhah, Perang dengan Bani Mushthaliq,Perang Mut’ah,
dan Perang Tabuk. Pasca Perang Tabuk, kaum Muslimin kembali masuk dan menguasai Kota Makkah dengan
gemilang.
Gugusan kalimat diatas hanya
usaha saya menguraikan sepenggal kisah tentang sejarah hijrahnya kaum Muslimin
di zaman Rasulullah. Bukan kapasitas saya untuk bisa menguraikannya secara
terperinci, seperti dalam buku-buku monumental karangan para ulama, contohnya
saja oleh Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri. Saya hanya ingin belajar
menafsirkan secuil dari jutaan kandungan esensi dalam peristiwa hijrahnya kaum
muslimin tempo dulu sesuai dengan sudut pandang seorang pemuda awam yang hidup
di pengujung zaman.
Sabtu, 02 November 2013
Oh, Indonesia.. Mutiara di Tengah Lumpur Gelap.. (Part 2)
Menilik dari sejarahnya, bangsa ini dahulu pun dibangun oleh semangat perjuangan para pemuda. Golongan pemuda sangat berandil besar dalam memberikan hembusan semangat revolusi bagi kemerdekaan Indonesia. Para pemuda pula yang mengilhami semangat persatuan bagi seluruh rakyat Indonesia dalam sebuah komitmen bersama. Tokoh Indonesia yang merupakan Sang Proklamator pernah berkata : “Berikan aku 10 pemuda, maka aku akan merubah dunia”. Hal ini menadakan bahwa para pemuda sangat diperlukan dalam hal pemikiran-pemikiran (ide) kreatif dan inovatif, sehingga perjuangan maupun perkembangan tidak monoton dan stagnan.
Indonesia saat ini sangat merindukan perubahan ke arah yang lebih pasti dan positif. Siapa yang bisa melakukan ini untuk Indonesia? Tentu bukan generasi tua, melainkan generasi muda. Bangkitnya pemuda Indonesia harusnya melahirkan pemimpin muda karena permasalahan Indonesia sudah sedemikian kompleks sehingga solusi yang diperlukannya tak bisa lagi sekadar berjangka pendek namun memiliki horizon berjangka panjang. Syaratnya tentu adalah bahwa pemuda tersebut mesti menunjukkan bahwa ia mampu menjadi subyek dan bukan menjadi obyek dalam dinamika masyarakat. Indonesia butuh pemikiran-pemikiran dan pola tindakan yang inovatif dari para pemuda harapan bangsa. Pemuda harus bertindak sebagai produsen, tidak hanya menjadi konsumen suatu produk. Para pemuda harus lebih bersifat zuhud dari pada memikirkan trendsetter yang notabene merupakan doktrin hedonisme dari negara-negara zionis.
Oh, Indonesia.. Mutiara di Tengah Lumpur Gelap.. (Part 1)
Indonesia merupakan salah satu negeri yang dipandang dalam lingkup benua asia. Kekayaan alam, ketersediaan sumber daya manusia, serta pangsa pasar yang luas membuat Indonesia menjadi lahan yang sangat potensial. Banyak sekali negara-negara barat yang memuji kekayaan alam dan budaya Indonesia. Tak sedikit pula yang secara langsung berkunjung ke dalam negeri untuk membuktikan betapa indahnya panorama negeri ini. Pengunjung dari negara-negara barat berondong-bondong mengunjungi Indonesia, sedangkan rakyat Indonesia sendiri tidak perlu repot-repot untuk berkunjung ke luar negeri untuk menikmati pemandangan dan rekreasi alam yang eksotik. Indonesia memiliki kekayaan alam yang merupakan salah satu yang terindah di dunia. Tempat rekreasi yang beragam tersebut antara lain Raja Ampat, Taman Nasional Wasur, dan Cartensz Pyramid di Papua, Air Terjun Moramo di Sulawesi, Green Canyon di Jawa Barat, Taman Nasional Baluran dan Ranu Kumbolo di Jawa Timur, Gunung Pasir Parangkusumo di Jogjakarta, Hutan Hujan Tropis di Kalimantan, Pantai Kuta di Bali, Taman Sakura di Jawa Barat, serta Taman Nasional Way Kambas di Lampung.
Kamis, 26 September 2013
DARI HATI UNTUK CINTA (Representasi Kisah Para Pelaku Cinta)
Ibarat laju aliran sungai, yang sebelum mencapai lautan tidak akan terhenti. Bagai alunan musik dari composer terkenal, tak akan lelah melantunkan nada merdu sebelum ajal menjemput. Seperti sang bintang yang terus bercahaya, sebelum sang rembulan datang menggantikan. Begitu pula perumpamaan cinta. Cinta tak akan terhenti sebelum munculnya titik jenuh yang membuat pelaku cinta berada pada kondisi serba salah. Cinta memang selalu indah pada pandangan pertama. Cinta layaknya sabun mandi yang harumnya di awal begitu menggoda, kemudian hilang di saat terakhir. Cinta tidak lain adalah secangkir kopi, yang jika tidak dibumbui dengan gula kehidupan, maka pahitnya begitu terasa.
Jumat, 20 September 2013
URGENSI PEMINDAHAN IBUKOTA NEGARA, NIAT ATAUKAH OBSESI?
Wacana pemindahan ibukota Negara ini kembali mencuat setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan keinginannya dalam pertemuan negara-negara G20 di Rusia beberapa waktu yang lalu. Sebenarnya, ide ini bukan suatu yang baru. Pada masa pemerintahan Orde Baru, Presiden Soeharto pernah melontarkan pula niatnya untuk memindahkan lokasi ibukota negara ke daerah Jawa Barat. Kemudian Presiden SBY mengemukakan ide tersebut pertama kali di tahun 2009, dan berlanjut di tahun 2013 tanpa ada realisasi. Pro dan kontra seputar pemindahan ibukota tersebut membuat polemik tersendiri, sehingga realisasi tak urung menjadi pasti.
Pihak yang kontra berdalih bahwa wacana pemindahan ibukota adalah hal yang
tidak efektif karena akan memakan biaya yang luar biasa besarnya. Biaya itu
antara lain berupa biaya pemindahan gedung, pemindahan rumah ribuan pegawai,
dan berbagai fasilitas pendukung yang harus dibangun secara terintegrasi. Daerah
tempat tujuan pemindahan ibukota pun harus memiliki kesiapan dalam menerima
perubahan yang akan terjadi secara besar-besaran, baik dari segi fisik
(infrastruktur), iklim politik, maupun kebudayaan.
Kamis, 05 September 2013
(MAU) JUAL GINJAL UNTUK BIAYA KULIAH, KATANYA..
Judul diatas mengacu pada kejadian baru-baru ini yang sempat diliput oleh media massa di kampus Universitas Brawijaya Malang. Beberapa mahasiswa semester menengah di kampus itu melakukan aksi protes terhadap kebijakan Uang Kuliah Tunggal (UKT), yang menurut mereka sangat mahal. Protes yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa ini tergolong unik, yaitu dengan ‘menjajakan’ ginjal mereka kepada siapa pun yang ingin membelinya. Uang yang diperoleh akan digunakan untuk membayar biaya kuliah. Usaha kelima orang mahasiswa ini mendapat tanggapan yang beragam dari banyak pihak, tidak jauh dari pro dan kontra.
CERITA ORANG PASAR
Ada kisah menarik yang mewarnai hari jumat saya kemarin. Saya selalu percaya bahwa hari jumat adalah hari yang penuh berkah dan meneduhkan hati. Pagi hari pukul 07.30 wita, saya diminta oleh ibu untuk mengantarkannya berbelanja ke pasar. Kami cuma punya satu motor dinas di rumah, dan ibu tidak bisa mengendarai motor, jadilah saya yang mengantar beliau. Sesampai di pasar, ibu meminta saya untuk menunggunya hingga beliau selesai berbelanja, “ibu cuma sebentar kok, ditunggu disini saja ya” katanya. Saya kemudian mencari tempat yang teduh untuk memarkir motor.
Kondisi pasar tradisional memang tidak bisa terlepas dari kesan bau, kotor, berdebu, dan kumuh. Begitu kira-kira gambaran yang nampak sejauh mata saya memandang di pasar kota kecil saya ini. Hati selalu tersenyum jika melihat pemandangan seperti itu, ‘di pusat-pusat perbelanjaan barang mewah seperti swalayan dan mall, sangat banyak yang antusias untuk berburu barang mahal. Tapi tengoklah pasar tradisional ini, disini kebutuhan dasar untuk kehidupan sehari-hari dapat diperoleh! Kenapa selalu terkesan kotor dan jorok?’
Rabu, 24 Juli 2013
SOSIAL DAN SPIRITUAL, MODAL PENTING PERSIAPAN PENSIUN
Pensiun bagi setiap orang memiliki esensi yang berbeda. Ada orang yang menganggap pensiun merupakan sebuah anugerah, karena dapat terbebas dari pekerjaan yang melelahkan dan menikmati hari tua dengan tenang. Selain itu, tidak jarang orang yang menganggap pensiun adalah sebuah fase dimana kita tidak produktif lagi, ekonomi lesu, dan tidak ada lagi waktu untuk bersenang-senang. Bagaimana pun juga, periode pensiun harus dipersiapkan dengan matang. Perencanaan harus terkesan holistik, mencakup semua bidang kehidupan, sebab pensiun mencakup beberapa unsur penting seperti usia, kesehatan, kenyamanan, dan keturunan. Semua komponen tersebut menjelma menjadi sebuah satu kesatuan yang saling berhubungan dan melengkapi.
Kamis, 06 Juni 2013
SATU RAGU UNTUK PEMIMPIN
Dalam satu ada ragu..
Untuk ribuan janji merdu terucap di awal dulu..
Untuk senyuman rapi bertatap padu..
Pesona misi amankan bergulirnya waktu..
Terbuai,,
Rakyatmu dikebiri bak kawanan keledai..
Meramu rumput dari dedahan padi..
Bingung, tak miliki jati diri..
Dalam satu ada ragu..
Untuk pagi indah yang termentah harapan palsu.. Untuk malam damai yang ramai oleh sekutu..
Lubang kriminal menganga penuh nafsu..
Terpedaya,,
Tak semua jiwa kini merdeka..
Himpitan hidup malah kian terasa..
Nyaris lumpuh oleh putus asa, dari masa ke masa..
Sabtu, 18 Mei 2013
RAPAT DPR SEPERTI GAMEZONE
Berdasarkan berita yang diangkat Merdeka.com tertanggal 16 Mei 2013, salah satu anggota DPR dari Fraksi Demokrat, Salim Mengga, tertangkap kamera sedang bermain game saat rapat terkait e-KTP di gedung DPR. Hal yang sangat menggelikan jika merunut kembali berbagai sikap yang ditunjukkan oleh beberapa anggota DPR saat rapat, ada yang asyik mengobrol sendiri (bisa ya mengobrol sendiri? hehe), ada yang bermain tertidur pulas, ada yang bermain game, sampai ada pula yang menonton video mesum.
Kita tahu dan sangat paham bahwa DPR adalah perwakilan rakyat untuk menyampaikan aspirasi yang merepresentasikan kebutuhan seluruh rakyat Indonesia. Mereka adalah Dewan Perwakilan Rakyat, bukan Dewan Permainan dan Refreshing. Fasilitas dan tunjangan diatas rata-rata harusnya membuat setiap anggotanya menjadi semangat dan terpacu untuk memberikan yang terbaik untuk kemaslahatan rakyatnya.
Berikut fasilitas, yang diterima Anggota DPR-RI, periode 2004-2009:
Sabtu, 11 Mei 2013
KESIAPAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT MENGHADAPI PEMEKARAN WILAYAH DALAM BIDANG SOSIAL POLITIK
Menurut Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, Pemekaran Wilayah dapat diartikan
sebagai sebuah proses untuk membagi sebuah daerah administratif (daerah otonom)
yang sudah ada menjadi dua atau lebih daerah otonom baru. Sejak Indonesia
menerbitkan kebijakan otonomi daerah, maka sejak itu pula beberapa daerah
cenderung meminta untuk melakukan pemekaran wilayah. Peluang secara normatif
untuk melakukan pembentukan suatu daerah baru dapat dilaksanakan sepanjang mengikuti
prosedur dan mekanisme yang berlaku menurut peraturan yang telah tertulis. Pemerintah
telah melakukan langkah preventif dalam memberikan panduan bagi daerah-daerah
yang ingin memekarkan diri agar dalam pelaksanaannya terjadi keserasian,
kesepahaman, dan keteraturan, diantaranya dengan mengeluarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 129 tahun 2000 tentang Pengaturan Persyaratan Pembentukan dan
Kriteria Pemekaran, Pengahapusan, dan Penggabungan Daerah. Peraturan itu
mengamanatkan bahwa...
Jumat, 10 Mei 2013
ANTARA KENANGAN DAN IMPIAN
Terbang bersama harap dan benci yang tak pudar..
Mendaki asa bak sandiwara berujung luka..
Merajut kembali puing-puing dari pecahan kenangan..
Sulit kata dalam nada, mudah jatuh dalam dosa..
Seringai tipis usaha hapuskan getir hidup..
Coba berdiskusi dengan tembok lusuh nan bisu..
Tatapan nanar begitu saja kuterima, dingin dan lembab..
Disana ada sepenggal nama, kini hanya ada sebait doa..
Mengusung rindu terbawa badai ketidakpastian..
Kemudian hilang oleh sepoi angin bertema ilalang..
Tidak pernah hati bisa terungkap kata..
Kadangpun bisa, hanya sia-sia..
Hilang harap munculkan jawab..
Bagai mentari yang sinari alam semesta..
Kini kukencangkan pelana kuda ksatria..
Siap kugapai mimpi yang tertulis disana..
Jauh diatas sana..
Selasa, 09 April 2013
KANVAS RINDU UNTUK NONAKU..
Nonaku..
Kutulis ini dlm kaku..
Dalam ketersendirian waktu..
Hanya ada siluet raut wajahmu..
Gores perlahan kanvas ungu..
Cibiran indah sang saksi bisu..
Nonaku..
Sabarlah dlm menunggu..
Hidup amat naif untuk diburu..
Zaman memang brganti melulu..
Kuatkan hatimu agar tetap satu..
Ikat rindumu agar tetap syahdu..
Nonaku..
Banyak sudah episode berlalu..
Kau lihat langit tetap biru..
Desir angin semilir tetap merdu..
Jika utuh kau jaga rasa yakin itu.. Aku tetap menjadi langit dan angin bagi hidupmu..
Nonaku..
Kau tahu, Tuhan tahu segala sesuatu..
Sudikah kau merajut padaNya untukku, bisakah kau merayuNya dalam sujudmu..
Lalu beritahu aku..
Bahwa Dia akan meridhoi satu.. Kebersamaan yang tak lekang oleh waktu..
Jumat, 08 Maret 2013
NIKMAT DINI HARI NAN SUNYI
Seringkali ku memuji nikmat berputarnya hari..
Ku terdekap dalam khidmat datangnya pagi..
Menjalin hubungan batin bersama endapan derai sunyi..
Ini dia, bentuk aroma hidup tersebar mewangi..
Setiap doa di detik ini adalah sebuah pancaran energi..
Setiap takut dan harap yang terendus adalah sebuah lentera hati..
Sudut antara kau dan Dia hampir tak ada sama sekali..
Kau mendekat, kau diberkati..
Kau berjalan padanya, kau diterima sebagai pelari..
Kau berlari ke arahnya, kau dianggap orang suci..
Saat fajar datang, nampaklah cahaya raut wajah yang berseri..
Nikmat mana lagi yang akan kau dustai..
Minggu, 03 Maret 2013
RUNTUHNYA MARXISME DAN DARWINISME
Pada awal dicetuskannya, Materialisme dan Evolusi hanyalah sebuah teori biasa yang diungkapkan oleh seorang ahli yang diakui kepakarannya. Tetapi apa yang terjadi dalam perkembangannya sangat mengejutkan, kini setiap negara atau pun juga individu dalam sebuah negara memegang teguh prinsip-prinsip yang diamanatkan oleh kedua teori tersebut. Apa jadinya jika Karl Marx dan Charles Darwin semakin di-dewa-kan dalam setiap perang pemikiran? Muncullah aliran yang begitu dominan mengalir dalam darah berbagai kelompok, yaitu Marxisme dan Darwinisme. Begitu dasyatnya hegemoni yang dijalankan oleh pengikut-pengikut kedua aliran ini, sehingga masyarakat dunia bayak yang terpengaruh.
Rabu, 27 Februari 2013
^_^ LIKA-LIKU JOBSEEKER (Based On Personal Funny True Story)
Aku adalah anak sulung dari 3 bersaudara. Kedua saudaraku saat ini sedang mengenyam pendidikan di bangku kuliah. Sedangkan aku baru saja diwisuda 2 bulan yang lalu. Selama ini aku merasa orang tua sungguh sangat berat membiayai 3 anaknya sekaligus yang kuliah (walaupun mereka enggan mengakui). Mereka sosok yang benar-benar tegar. Hanya ayahku yang bekerja, sedangkan ibu mengabdi sepenuhnya untuk urusan rumah tangga. Hal itu kemudian sering melecut semangatku untuk mendapatkan pekerjaan sesegera mugkin. Tak kurang dari 20 kali aku mencoba melamar pekerjaan di perusahaan swasta, tetapi seringkali gagal. Aku tidak pernah menyesal telah ikut dalam bursa-bursa kerja tersebut, aku bisa menambah wawasan tentang dunia kerja. Toh, akhirnya saat ini aku bisa menemukan pekerjaan yang memang aku gemari, jobnya sesuai dengan jurusanku. Aku menyadari satu hal : "ketika sebuah harapan tidak sesuai dengan kenyataan, maka Allah sedang menyediakan sesuatu yang lebih baik di balik semuanya".
Jumat, 01 Februari 2013
ELEGI SEPI DI BALIK AWAN HITAM
Waktu kemudian hilang dibalik awan hitam..
Setia menunggu pelangi kehidupan..
Mecuat dari lorong gelap yang pekat..
Disini kuberharap hujan lebat..
Hingga tak ada jejak-jejak maksiat..
Tak ada pendar-pendar pikiran bejat..
Hari ini tetap kujejakkan kaki, begitu kuat..
Menyusun ratusan puzzle hidup yang begitu rumit..
Tercecer di lembaran pahit zaman..
Ini masa dimana kejahatan begitu di-dewa-kan..
Ini masa dimana tempatnya ketidakadilan..
Ini masa,, gerbong menuju kemerosotan..
ah, lihat raut wajahku saat ini, menyedihkan..
Aku hanya sehelai rambut di tengah lautan jerami..
Menatap kosong berbagai tragedi hidup..
Entah apa arti semuanya..
Kucoba terjemahkan lewat kesendirian..
Saat ini,, hanya sepi yang bisa kupercaya..
Selasa, 29 Januari 2013
MEMORI TENTANG BINTANG
Gelap menghampiri diri..
Menghembuskan desah kebimbangan..
Aliran itu perlahan, datang menghujam..
Aura ini masih dan selalu sanggup balikkan segalanya..
Mimpi tentang cita, harapan pada cinta..
Kobaran semangat untuk maju, suara hati untuk berjalan..
Goresan tinta tak lebih hanya wujud ketidakpuasan..
Untuk waktu, tenaga, pikiran yang tersia-siakan..
Malam ini bintang serentak menertawakanku..
Menunjuk tegas keningku sebagai pelaku kebodohan..
Knapa untuk waktu kau banyak siakan??
Kenapa untuk tenaga tak kau maksimalkan??
Dan.. Kenapa pikiran kau lenakan??
Makanan pun kini sudah terlanjur basi..
Merengek terhadap perubahan..
Mendendam atas kecerobohan..
Begitu amat pilu terasa disini..
Di kamar penuh memori..
Terbujur lemah,, menatap bintang lagi..
Rabu, 16 Januari 2013
CINTA IBU TAK TERGANTI
Kutatap seraut wajah penuh cahaya..
Mata yang pancarkan sejuta kasih..
Begitu damai dunia dalam peluknya..
Tak ingin lepas walau ribuan tetes embun janjikan kesejukan..
Goresan penaku selalu tetang dirinya..
Tentang kebanggaanku lahir dari rahimnya..
Namun semakin aku berusaha menuliskan..
Kurasakan kertas dan tinta ini tak akan cukup..
Kadang terlihat olehku matanya sembab..
Terisak untuk sekedar mengadu..
Betapa dunia tak lagi bersahabat..
Mengubur banyak impian akan kebahagiaan..
Ibu..
Sungguh kau malaikat bagiku..
Berjuang menghidupiku seorang diri..
Terkadang aku menyesali tentang keluarga yang tak lengkap..
Sementara kau selalu ajarkan ketulusan padaku..
Ibu..
Lihatlah diriku sejenak..
Putra kecilmu ini sedang merajut harapan..
Tak ingin lagi kulihat air matamu..
Janjiku akan selalu bahagiakan hari tuamu..
Minggu, 13 Januari 2013
KASIH DARI SURGA
Pendar kemilau cahaya matahari pagi
Terduduk masih dalam bayangan rembulan malam tadi
Hembusan nafas perlahan nan panjang, mungkin tenangkan hati
Lamunan tiada berhenti datang silih berganti
Wajah-wajah yang sangat kukenal bergelayut lagi
Menggantung kaku di ujung mata yang membentuk bias pelangi
Hanya deraian air mata kerinduan sbagai jawaban pasti
Atas ribuan memori kenangan yang tercetak rapi
Atas doa yang masih tetap dipanjatkan, agar aku bahagia sebelum menyusul mati
Atas titipan patuah yang seakan tak pernah hanyut bersama badai hidup ini
Mereka sungguh hebat, tak henti lisanku meracau memuji
Sebuah keindahan hidup, dan tak akan terganti
Peluk seluruh keresahanku, hidup tlah penuh dengan duri
Yakinkan aku bahwa kasih sayang kalian masih menemani
Hingga kelak aku bisa untuk sekedar melukis sketsa kebahagiaan surgawi
Jumat, 11 Januari 2013
SKETSA KELAM
Telah penuh pikiran ini tentang mereka
Jiwa-jiwa yang mengajari dosa
Manusia diperbudak masa lalu
Mencoba bangun peradaban sendiri
Teriakan, caci-maki, menyulut kebengisan totaliter
Bergidik saat kucoba kembalikan angan
Dahulu, di era sembilan belas tiga tiga
Melangkahi jutaan mayat sudah biasa
Menghitung hari untuk menjemput hal yang sama
Rasisme mendasari pembenaran atas pembunuhan
Teori luar biasa pengaruhi kaum lemah yang bodoh
Saat para tetua sakit di tiang gantungan
Air mata ini berubah merah, berdarah
AGAMA ABAD DUA PULUH
Suara desing peluru abad dua puluh
Menembus paru tak sisakan teriakan
Mimpi menghidupkan manusia dalam satu bendera
Tahukah kalian siapa mereka
Sudikah kalian menatap wajah
Yang dengan satu tatapannya kau terkulai lemah
Hidup rakyat kecil hanya diperbudak
Melawan pun kau mati sbagai budak
Pasti...
Prahara besar datang dari pikiran picik
Mengumbar kepandaian berbulu kelicikan
Mendogma-kan agama dari modal kekafiran
Agama ajarkan kasih sayang, namun mreka membunuh
Agama ajarkan memberi, namun mereka merampas
Agama anugerahkan perdamaian, tapi mereka kobarkan perang
Tuhan..
Jaga manusia yang hidup sekarang..
Agar tidak pernah ada lagi kepicikan dan kefasikan..
TIGA SERANGKUL
Nampaknya apa
yang dikatakan oleh sebagian orang memang benar adanya, bahwa hidup ini dinilai
berdasarkan apa yang pernah kita lihat. Pada tahun 2003, saat aku masih duduk
di Madrasah Tsanawiyah, pelajaran agama kurasa amat menarik sampai termanifestasikan
ke dalam perilaku sehari-hari. Contoh kecilnya saja, saking seringnya memakai
kopiah aku sampai lupa tidak memakai helm di saat ada razia lalu lintas. Selain
itu, bulu kaki ini panjang melambai karena sering menggunakan celana panjang. Suasana
berubah ketika aku akan masuk SLTA. Ayah begitu ‘ngebet’ memasukkan aku ke
sekolah agama (lagi), tetapi aku berhasil meyakinkan beliau bahwa atmosfer
persaingan di sekolah umum akan lebih terasa. Hatiku juga menambahkan : “yang
pasti cewek-ceweknya juga lebih terasa”. Nah, jadilah nilai-nilai keagamaan
yang telah dipupuk akhirnya kering kerontang akibat tidak disirami. Dunia baru
itu justru sangat menarik, ada sebuah dinamika. Banyak kontroversi, obsesi,
manipulasi, sampai harus pake dasi. Tidak ada rasa kaku seperti biasanya,
membuat hatiku merasa inilah duniaku. Disini aku “belajar” bolos melewati
tembok setinggi 2 meter, aku belajar trik mengambil rokok di kantong satpam
yang sedang tertidur di tempat duduknya, tak lupa juga aku pahami metode korupsi
uang OSIS untuk kegiatan-kegiatan yang saat ini baru kusadari sebagai hedonisme anak-anak alay.
GELORA CINTA ANAK DESA
Filosofi yang seringkali terdengar menyapa
telingaku sejak dahulu adalah bahwa setiap manusia diciptakan memiliki hati
agar dapat mencintai. Hal itu yang kemudian membawa lamunanku pada potongan
kisah hidup yang telah terangkai 13 tahun yang lalu. Aku adalah Faqih, anak
sulung dari tiga bersaudara. Kami hidup sebagai keluarga bahagia di sebuah kota
kecil di ujung timur Pulau Sumbawa, Kota Bima namanya. Ayahku seorang PNS yang
telah bergolongan 4A, sedangkan ibu hanya bekerja di rumah, padahal beliau
bergelar sarjana. Setelah dewasa baru aku tahu kisahnya. Beliau sebenarnya dulu
nyaris bekerja sebagai pegawai bank. Ayahku melarangnya untuk bekerja, dengan
berbagai pertimbangan tentunya.
Langganan:
Postingan (Atom)
Pemuda, Pembangunan, dan Kemerdekaan
Potensi Pemuda Sang Proklamator, Soekarno, begitu menekankan pentingnya peran pemuda. Ungkapannya yang biasa diulang oleh kita sekarang “ ...
-
A. PENDAHULUAN Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, Pemekaran Wilayah dapat diartikan sebagai s...
-
Sumber Foto Ada sebuah kisah menarik yang kalau boleh saya bagi kepada rekan kompasiana sekalian. Kisah yang membawa pada sebuah k...
-
Aku adalah anak sulung dari 3 bersaudara. Kedua saudaraku saat ini sedang mengenyam pendidikan di bangku kuliah. Sedangkan aku baru saja...