Selasa, 29 Januari 2013

MEMORI TENTANG BINTANG


Gelap menghampiri diri..
Menghembuskan desah kebimbangan..
Aliran itu perlahan, datang menghujam..
Aura ini masih dan selalu sanggup balikkan segalanya..
Mimpi tentang cita, harapan pada cinta..
Kobaran semangat untuk maju, suara hati untuk berjalan..
Goresan tinta tak lebih hanya wujud ketidakpuasan..
Untuk waktu, tenaga, pikiran yang tersia-siakan..
Malam ini bintang serentak menertawakanku..
Menunjuk tegas keningku sebagai pelaku kebodohan..
Knapa untuk waktu kau banyak siakan??
Kenapa untuk tenaga tak kau maksimalkan??
Dan.. Kenapa pikiran kau lenakan??
Makanan pun kini sudah terlanjur basi..
Merengek terhadap perubahan..
Mendendam atas kecerobohan..
Begitu amat pilu terasa disini..
Di kamar penuh memori..
Terbujur lemah,, menatap bintang lagi..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan meninggalkan komentar anda..
Pasti sangat membangun untuk perbaikan blog ini..

Pemuda, Pembangunan, dan Kemerdekaan

Potensi Pemuda Sang Proklamator, Soekarno, begitu menekankan pentingnya peran pemuda. Ungkapannya yang biasa diulang oleh kita sekarang “ ...