Ibu,,Anakmu lagi berpikir,,
bukankah dunia hanya sementara?
bukankah manusia hidup tak lama?trus apa salah kalau anakmu ini tulus mencintai?
benar kan Bu?
ibu,,
anakmu ini lagi bingung..
kenapa nggak banyak mengerti ketulusan itu?
kenapa pula banyak yang membenci anakmu bu?
apa hanya cinta engkau padamu yang bisa tulus?
ketulusan tidak mesti berwujud satu..
iya kan Bu?
ibu..dengarkan anakmu ini,,
aku hanya ingin belajar dari hidup yang singkat..
bahwa cinta yang hakiki itu karenaNya,,
cinta yang sejati itu dimulai dari nol..
cinta yang murni itu tulus itu saling mengingatkan,,
walaupun dengan itu kadang tak bisa diterima oleh hati,,
apa itu belum tepat bu?
ibu,,apa engkau dengarkan aku?
aku ini salah ya?
kau pun tahu aku sungguh sayang padanya,, malah berlebih..
aku ingin cuma dia yang kelak mendampingi aku..
hidup berdua selama di dunia fana ini..
bukankah istri yang hidup bahagia di dunia dengan suaminya, akan berdampingan pula di sisiNya kelak?
iya kan Bu?
ibu,,mau kan engkau merestui kami?
tapi anakmu ini merasa belum pantas bu..
aku masih jauh dari dewasa,,
masih emosian, masih nggak bisa sabar, masih bla bla bla kekurangan lainnya,,
aku pengen kelak kami bahagia..
walaupun kekurangan2 itu tetap ada,,
kami akan mentrasformasikan ke arah yang positif..
bukankah rumah tangga tidak “adem ayem” melulu bu?
pasti ada dinamika yang membuat lebih bahagia..
ibu juga merasakannya kan sama ayah?
ibu..
doakan kami ya,,
semoga kami dapat melalui semua ini,,
tidak goyah sedikitpun,,
kami belum tentu mendapatkan kebahagiaan yang sama jika memilih orang lain..
cukup mensyukuri dan menjalani yang ada dalam pelukan..
kami tak akan pernah melepas pelukan kami,,
peluk dan ciumlah kedua kening kami,,
kami sadar doamu paling makbul..
aku sayang padamu ibu.
anakmu ini lagi bingung..
kenapa nggak banyak mengerti ketulusan itu?
kenapa pula banyak yang membenci anakmu bu?
apa hanya cinta engkau padamu yang bisa tulus?
ketulusan tidak mesti berwujud satu..
iya kan Bu?
ibu..dengarkan anakmu ini,,
aku hanya ingin belajar dari hidup yang singkat..
bahwa cinta yang hakiki itu karenaNya,,
cinta yang sejati itu dimulai dari nol..
cinta yang murni itu tulus itu saling mengingatkan,,
walaupun dengan itu kadang tak bisa diterima oleh hati,,
apa itu belum tepat bu?
ibu,,apa engkau dengarkan aku?
aku ini salah ya?
kau pun tahu aku sungguh sayang padanya,, malah berlebih..
aku ingin cuma dia yang kelak mendampingi aku..
hidup berdua selama di dunia fana ini..
bukankah istri yang hidup bahagia di dunia dengan suaminya, akan berdampingan pula di sisiNya kelak?
iya kan Bu?
ibu,,mau kan engkau merestui kami?
tapi anakmu ini merasa belum pantas bu..
aku masih jauh dari dewasa,,
masih emosian, masih nggak bisa sabar, masih bla bla bla kekurangan lainnya,,
aku pengen kelak kami bahagia..
walaupun kekurangan2 itu tetap ada,,
kami akan mentrasformasikan ke arah yang positif..
bukankah rumah tangga tidak “adem ayem” melulu bu?
pasti ada dinamika yang membuat lebih bahagia..
ibu juga merasakannya kan sama ayah?
ibu..
doakan kami ya,,
semoga kami dapat melalui semua ini,,
tidak goyah sedikitpun,,
kami belum tentu mendapatkan kebahagiaan yang sama jika memilih orang lain..
cukup mensyukuri dan menjalani yang ada dalam pelukan..
kami tak akan pernah melepas pelukan kami,,
peluk dan ciumlah kedua kening kami,,
kami sadar doamu paling makbul..
aku sayang padamu ibu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan meninggalkan komentar anda..
Pasti sangat membangun untuk perbaikan blog ini..